Sunday, March 6, 2016

Persamaan belajar GRAMMAR dengan membuat KUE

Akhir-akhir ini, banyak sekali yang memborbardir kita dengan kalimat-kalimat

"Untuk bisa berbahasa Inggris, tak perlu belajar grammar!"

"LANCAR BERBAHASA INGGRIS TANPA GRAMMAR!

He..he..., ngomong pake Bahasa Inggris juga pake grammar lho.

Apaan tuh grammar? Kok jadi momok banget ya?

Image result for grammar


Nah, grammar adalah aturan dalam merangkaikan sebuah kalimat yang bisa disampaikan secara lisan dan tulisan.

Tentu saja, grammar yang digunakan dalam Bahasa Inggris lisan dan tulisan ada bedanya. Apakah perbedaan itu mencolok?

Hmm! Gimana ya menjelaskannya?

Sebetulnya, KONSEP DASAR grammar yang digunakan dalam LISAN dan TULISAN itu sama. KONSEP DASAR ya, perlu dicatat. Namun untuk lebih memahami ini, akan lebih mudah jika kita meninjaunya dari sikon atau kondisi ketika kita menggunakan Bahasa Inggris tersebut.

Bahasa Inggris bisa digunakan dalam kondisi resmi (formal) dan tak resmi (non formal).

Nah, kondisi ini lah yang menentukan perbedaan grammar yang digunakan.

Dalam kondisi formal, kita menggunakan grammar standar, atau grammar yang sangat mengikat aturannya. Ketika misalnya kita menulis sebuah artikel atau jurnal ilmiah, menjadi pembicara di forum akademik, dll. Mulai dari style kepenulisan, pemilihan kosakata, tanda baca, keefektifan kalimat, ide pokok dan ide tambahan, de el el. 

Sebaliknya, ketika kita berada di dalam kondisi yang tak resmi, grammar yang kita gunakan tak seketat aturannya seperti dalam situasi formal. Namun, tetap saja, dalam berbicara,  kita  menggunakan grammar, bisa dalam bentuk potongan-potongan kalimat dan ditambah dengan menggunakan Bahasa tubuh dan ekspresi wajah tertentu, kalimat yang kita ungkapkan kemungkinan bisa ditebak oleh lawan bicara.

Contoh:

Ketika kita mau memesan makanan di sebuah kafe, kita bisa mengatakan kepada pelayannya:

"Two cups of coffee, please!"


Sang pelayan udah ngerti dan gak bakalan tersinggung, hi...(tapi kalo intonasi kita keras, wajah masam, dan sangat arrogan, bisa aja mereka tersinggung ya, he..he...)

Nah, ketika kita bertemu dengan dosen, dan meminta 2 artikel misalnya, kita menggunakan kalimat seperti ini:

"Could you please send us the two articles that we discussed in our class last week?"

Contoh lan:

Seorang anak yang kurang terampil berbahasa Inggris, bisa mengatakan:

"and what you think?" 

Benar atau gak ya? Tentu aja kalimat itu BERTERIMA dalam percakapan karena kalimat itu bisa dimengerti.

Namun dalam Bahasa Inggris standard, orang akan mengatakan:

"What do you think?"
"What did you think?

Contoh laen:

What about she? 

Kalimat di atas masih bisa dimengerti meskipun bentuk yang benar adalah:

What about her?


Dari contoh di atas, kita bisa melihat perbedaan mereka bukan?

Lalu,

Perlukah kita belajar Grammar?
Dan kalo gak bisa grammar, berarti kita gak bisa ngomong dong?
Jangan PD ngomong Bahasa Inggris sebelum menguasai Grammar?

He..he...

Image result for make a cake









Belajar grammar sama halnya seperti belajar membuat kue. (he..he...jadi lafher nieh aye!)

Cukup menggunakan tepung terigu plus gula pasir sedikit dan air putih secukupnya, lalu digoreng dengan minyak goreng, udah jadi kuenya. Kalo di kampungku, jenis kue  gituan disebut "kiping gendu..um

Masih seputar kue.

Untuk membuat kue sederhana, ada juga resep yang laen. Tepung terigu, plus air secukupnya, garam sedikit, plus irisan bawang merah. Dan Digoreng LAGI, he..he.... jadi deh, apa ya namanya, aku lupa.

Apa kaitannya dengan belajar grammar???

Jika kita ingin membuat kue sesederhana di atas, boleh-boleh aja. Toh masih bisa dimakan, dan lezat. Apalagi pas dingin-dingin, perut kosong, gak ada makanan laen, satu piring pasti bisa habis sendiri. (Dari pengalaman, hi..hi.... ).

Tapi kalo kue yang sesederhana seperti itu, apalagi gorengannya gak atau kurang mateng, atau adonannya kebanyakan air, sehingga pas digoreng banyak menyerap minyak, dan bentuknya hancur atau ketika adonan kue tersebut kekurangan air sehingga tulang geraham terasa capek saat mengunyah itu kue, apakah kue tersebut layak dibawa dalam kompetisi membuat kue ulang tahun, kue pernikahan, lomba kreasi kue yang diselenggarakan di nasional dan internasional? Atau disajikan di sebuah hotel berbintang lima, hi..hi....

Nah, begitu pula dengan grammar. Jika kita hanya bertujuan untuk percakapan sederhana, dalam lingkungan sederhana, boleh saja kue sederhana yang saya ilustrasikan tersebut disajikan, Namun ingat, ketika kue sesederhana itu dibuat dalam kondisi yang banyak kekurangan, orang mungkin tak akan mau menelan atau tertarik mencicipi.

Nah, kalo konsep dasar sederhana sang grammar tak kita kuasai, mungkin Bahasa yang akan kita gunakan bernasib seperti kue yang terlalu lembek atau keras. MUngkin sang pendengar tak sabar dengan kita, atau mungkin untuk membeli barang butuh waktu 2 menit, kita kemudian menghabiskan 10 menit menjelaskan pada sang pelayan apa yang kita inginkan, hi..hi...

Sebaliknya, jika ingin kue kita bisa ikut festival nasional dan internasional, apalagi sampe menang atau juara, tentunya kita harus belajar secara telaten mulai dari konsep dasar agar nanti bisa membuat kue dengan konsep dan cita rasa mewah.


Image result for wedding cake           Image result for wedding cake


Saya belum bisa menguasai grammar, apakah saya tak layak bicara? hi...

Tentu saja anda sangat berhak untuk bicara. Sangat dianjurkan terus berlatih bicara meski dengan grammar  papasan. Karena sesungguhnya, ketika kita berlatih bicara dengan grammar pas-pasan atau tersendat-sendat, kita sebenarnya sedang melatih GRAMMAR dibawah alam sadar kita.

Apakah kita tak perlu berlatih menulis?

Menulis sama pentingnya dengan berlatih berbicara karena menulis adalah PROSES BERBICARA SECARA MENTAL.

Apakah saya perlu berlatih membaca dan mendengar?

Absolutely! Dengan membaca dan mendengar, kita belajar bagaimana Bahasa tersebut digunakan. Selain untuk melatih kecepatan menalar, membaca dan mendapatkan info atau konten penting, dengan membaca dan mendengar, sekali lagi, kita sebenarnya juga BERLATIH MENGUASAI GRAMMAR di BAWAH ALAM SADAR KITA.


Lalu apakah kita perlu belajar Grammar melalui latihan-latihan dan memahami penjelasan informasi yang diberikan untuk menjelaskan bagaimana menggunakan GRAMMAR?

ABSOLUTELY IMPORTANT!


Kalo begitu, yuk kita terus belajar GRAMMAR dalam AKTIVITAS BERBICARA, MENDENGAR, MENULIS dan MEMBACA serta kegiatan MEMAHAMI informasi  PENJELASAN GRAMMAR!

SIAPA TAKUT!









No comments:

Post a Comment